Resensi: Novel Bukan Impian Semusim
Seberapapun Indahnya Rencana Kita Jauh Lebih Indah
Rencana TUHAN Untuk Kita
Pengarang : Marga T
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
: IV, Agustus 2003
Tebal
buku : 432 halaman
Panjang
buku : 18 cm
Marga
Tjoa (lahir 23 Januari 1943); umur 72 tahun, yang lebih dikenal dengan Marga
T., adalah salah seorang pengarang
Indonesia paling produktif. Namanya mulai dikenal pada tahun 1971 lewat cerita bersambungnya Karmila.
Sejak kecil Marga telah gemar menulis.Ia dapat menghabiskan waktu empat hingga lima jam sehari dalam mengarang. Novel yang paling mutakhirnya adalah “Sekuntum Nozomi”, buku ketiga yang terbit pada 2004, mengangkat kisah seputar tragedi Mei 1998 yang menelan banyak korban khususnya di kalangan kaum perempuan keterunan Tionghoa.
Sejak kecil Marga telah gemar menulis.Ia dapat menghabiskan waktu empat hingga lima jam sehari dalam mengarang. Novel yang paling mutakhirnya adalah “Sekuntum Nozomi”, buku ketiga yang terbit pada 2004, mengangkat kisah seputar tragedi Mei 1998 yang menelan banyak korban khususnya di kalangan kaum perempuan keterunan Tionghoa.
Pada novel Bukan Impian semusim ini Marga mencoba menuliskan kisah cinta anak sekolah, Nina (SMA St. Ursula) dan Miki (SMA Kanisius). Nina adalah gadis baik-baik, cantik, pintar dan lugu yang berkeinginan menjadi biarawati (mere) atau suster saat lulus sekolah nanti. Miki adalah kakak sahabat Nina, Ita. Miki yang banyak disenangi gadis-gadis SMA St Ursula diam-diam jatuh hati pada Nina. Miki akhirnya menyuruh adiknya Ita untuk membantu agar ia bisa dekat dengan teman adiknya itu. Walau Miki telah berusaha, Nina tetap tidak hanyut pada cinta Miki, ia lebih memilih untuk menutup hati untuk menjadi pengantin Tuhan.
Namun kehidupan Miki dan Nina akhirnya terpisah, yang sekaligus harus diwarnai dengan kesedihan. Ita tewas ditabrak mobil saat sedang berkencan dengan pacarnya Simon. Semenjak itu Miki tidak mencari tahu keadaan Nina, sedangkan Nina memang cuek karena dia tidak menaruh hati padanya. Nina lebih sedih dan merasa kehilangan sahabat tersebut. Tidak hanya itu ibunya sakit keras, dan ayahnya justru mabuk-mabukan. Keadaan ini membuat Nina mau tidak mau harus mencari kerja untuk pengobatan ibunya.
Setelah lulus sekolah ia pun
mengurung niatnya menjadi mere supaya ibunya cepat sembuh. Ia bekerja di sebuah
perusahaan milik keluarga Miki. Miki sama sekali tidak mengetahui hal ini,
hingga suatu kali ia ditugaskan ayahnya untuk memegang perusahaan karena
ayahnya tahu Miki pintar merebut hati orang-orang. Miki pun akhirnya sadar
ketika Nina masuk ke dalam ruangan untuk menghadap bos (Miki sendiri). Miki
senangnya bukan main berbeda dengan Nina, ia semakin bingung dan semakin sedih
karena penyakit ibunya semakin parah. Ia pun meminta bantuan Miki supaya ibunya
cepat sembuh.
Miki begitu baik kepadanya begitu juga dengan adik, ayah, dan ibunya, sehingga ayah Nina menyukai pria tersebut. Nina tidak mau kedekatan mereka salah diartikan oleh keluarga dan orang-orang, namun justru Miki melamarnya saat Nina mengutarakan pikirannya tersebut. Setelah Nina menimbang-menimbang keputusannya akhirnya ia mengiyakan maksud Miki tersebut. Mereka menikah tapi Miki kecewa, Nina tidaklah mencintainya melainkan hanyalah istri yang setia. Ibu Miki sendiri tidak suka dengan Nina karena Nina berasal dari keluarga miskin.
Miki begitu baik kepadanya begitu juga dengan adik, ayah, dan ibunya, sehingga ayah Nina menyukai pria tersebut. Nina tidak mau kedekatan mereka salah diartikan oleh keluarga dan orang-orang, namun justru Miki melamarnya saat Nina mengutarakan pikirannya tersebut. Setelah Nina menimbang-menimbang keputusannya akhirnya ia mengiyakan maksud Miki tersebut. Mereka menikah tapi Miki kecewa, Nina tidaklah mencintainya melainkan hanyalah istri yang setia. Ibu Miki sendiri tidak suka dengan Nina karena Nina berasal dari keluarga miskin.
Setelah beberapa lama menikah
akhirnya mereka dikarunia dua putra kembar dan tinggal di rumah besar keluarga Miki
(Miki adalah anak orang kaya). Suatu hari Miki merasa sakit, ia ke rumah sakit
bersama Nina. Namun apa yang terjadi Miki terserang penyakit hodgkin stadium
dua. Miki sedih dan lebih memilih merahasiakan penyakitnya ini dari Nina. Badan
Miki semakin hari semakin habis tidak seperti SMA yang padat atlethis dan
ideal. Belum sampai di situ anak-anaknya mau meninggalkannya karena ingin
menjadi pastur.
Nina curiga dan akhirnya mencari tahu apa yang dialami Miki sebenarnya, ia pun berhasil mendapat informasi tersebut. Ia kaget dan sama sekali tidak percaya, Miki, laki-laki terbaik yang pernah ditemui dalam hidupnya ini harus bertahan dengan sisa umur yang pendek seperti yang dikatakan dokter. Nina yang selalu yakin dengan keputusan Tuhan mulai mempertanyakan keadilan-Nya. Apa Engkau marah Tuhan? Mengapa Engkau membuat Miki bersedih, aku mencintainya Tuhan. Kenapa dia yang harus Kau hukum mengapa bukan aku? Dia telah berbanyak berbuat baik padaku, akulah seharusnya yang Kau hukum.
Nina curiga dan akhirnya mencari tahu apa yang dialami Miki sebenarnya, ia pun berhasil mendapat informasi tersebut. Ia kaget dan sama sekali tidak percaya, Miki, laki-laki terbaik yang pernah ditemui dalam hidupnya ini harus bertahan dengan sisa umur yang pendek seperti yang dikatakan dokter. Nina yang selalu yakin dengan keputusan Tuhan mulai mempertanyakan keadilan-Nya. Apa Engkau marah Tuhan? Mengapa Engkau membuat Miki bersedih, aku mencintainya Tuhan. Kenapa dia yang harus Kau hukum mengapa bukan aku? Dia telah berbanyak berbuat baik padaku, akulah seharusnya yang Kau hukum.
Alur yang dibawakan penulis adalah alur maju mundur.
Walaupun begitu, pembaca tidak akan bingung karena penulis pandai menjelaskan
cerita tanpa merusak jalannya cerita novel ini.
Penokohan
novel ini sangat jelas sehingga pembaca tidak perlu berpikir atau menebak siapa
yang jahat dan siapa yang baik. Tokoh Nina adalah tokoh
utama yang mempunyai watak baik, cerdas, pemberani, peduli dan rela berkorban. Watak
Nina semakin terungkap setelah ia dipertemukan kembali dengan Miki. Miki adalah
tokoh utama kedua yang mempunyai watak baik, optimis, pandai, ambisius dan
setia, namun dibalik itu semua ada terselip tokoh antagonis yaitu Ibu Miki
sendiri. Ia tega menyuruh Miki menceraikan Nina secara diam-diam dan
menghinanya gadis kampung secara langsung.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah
orang ketiga pelaku utama. Watak Nina juga menjadi sangat jelas diketahui pembaca ketika sang
pengarang mengambil alih sebagai orang yang mengamati Nina.
Novel ini mengajarakan kita untuk selalu menjadi
manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Adapun amanat yang diajarkan sebagai
berikut: gigih, selalu bersyukur, percaya dan menyerahkan segala jalan
kehidupan kita kepada Tuhan.
Novel ini
pernah mendapatkan keluhan dari pembacanya dan telah direvisi dari cetakan
pertamanya sehingga ada perbedaan dialog dan akhir kisah novel ini. Akan tetapi, hal tersebut
tidak mengurangi keunggulan novel ini. Novel ini tetap menarik untuk diikuti
dan layak untuk dinikmati pembaca.
Novel ini layak untuk Anda minati dan dibaca. Banyak
hal-hal positif yang diajarkan dalam novel ini. Anda yang membacanya
sungguh-sungguh, pasti tidak bisa menahan rasa penasaran pada akhir cerita.
Karena itu cobalah membaca novel ini dan nikmatilah cerita yang dibawakan sang
pengarang ini.
Resensi novel yang sangat bagus, tanpa harus membaca novel ini secara keseluruhan kita sudah bisa merasa hanyut dengan tokoh-tokoh yang ada dalam novel ini.
BalasHapusTerima kasih Rossi atas komentar positifnya. Novel ini seru banget. Sangat direkomendasikan buat teman-teman yang suka baca novel.
BalasHapusDulu ada versi film dan sinetronnya. Versi sinetron juga bagus, diaminkan dengan apik oleh Mbak Cornelia Agatha sebagai Nina. Penonton jadi ikut merasa apa yang dialami tokoh Nina berkat penjiwaan beliau dengan apik. Cuma sayang sinetronnya susah dicari, di YouYube juga tidak ktmu :(. Kalau versi film saya juga belum nonton sih :) bafi baca novelnya saja :) thank's for your review ,sukses terus kak.. :)
BalasHapusYou're welcome. Amin. Terima Kasih untuk komentar positif nya Seputar Film Indonesia. Wah saya baru tahu tuh. Ternyata ada sinetronnya. Benar-benar seru novelnya. Saya sampai baca ulang itu pas pertama kali selesai baca. Saking serunya. Hehe.
Hapus