Hukum 10.000 Jam


Lu jago apa?

Ngomong-ngomong, kalian punya kemampuan khusus enggak sih teman-teman? Yang bikin kalian jadi pusat perhatian, minimal di lingkungan kalian masing-masing. Iya, karena hitungan jago di kemampuan tersebut –minimal diandalin atau dijagoin sama teman-teman soal kemampuan tersebut.

Jago main bola? Jago gombal? Jago ngerayu? Jago ngebuat cewek naksir? Jago memimpin tim? Jago ngehost? Jago nyanyi? Jago judi? Jago ngutang? Hehe. Atau jago apalagi ya? Boleh dong tulis di kolom komen. Gue berterima kasih banget kalau kalian mau komen. Hehe. Kita lanjut.

Sukses 10.000 jam

Iya, untuk punya skill di satu bidang tertentu emang enggak gampang. Ada banyak lika-liku yang perlu kalian jalani, dan ngerasain pahit-manis nya pengalaman. Mungkin kalian pernah mendengar hukum 10.000 jam. Kalau kalian banyak baca buku motivasi ataupun pengembangan diri, hukum ini sering banget disebut-sebut. Menurut hukum ini –kata si pencetus nya hukum ini yaitu Malcolm Gladwell– kita perlu menghabiskan waktu sebanyak 10.000 jam untuk bisa sukses, di bidangnya kita masing-masing.

Kalau kita pakai hitungan kotor, kita cuma butuh waktu sebanyak 1 tahun 3 bulan untuk bisa sukses. O iya, itu hitungan bego aja ya. Artinya belum termasuk jam tidur, jam hari libur, jam makan dan lain-lain. Jadi, pada fakta nya 1 tahun 3 bulan itu bukan angka yang kalian bisa harapakan untuk meraih sukses. Buang jauh-jauh pikiran kalau sukses bisa diraih dalam waktu singkat, entah itu 1 tahun apalagi berharap dalam 1 malam.

Mempercepat kesuksesan

Oke gue enggak bakal ngajak kalian hitung-hitungan matematika. Dan bagi gue pribadi 10.000 jam ini bukan hitungan absolut, si pencetus pun –yang pernah gue dengar dan baca– bilang ini bukan hitungan yang pasti. Tapi setidak nya memang dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk meraih kesuksesan.

Nah, apakah kesuksesan itu bisa lebih dipercepat? Jawabannya adalah iya, bisa dipercepat. Caranya ya dengan kalian tekuni bidang yang kalian geluti tersebut lebih lama dan lebih sering. Artinya kalian mencicil jatah jam kalian lebih banyak setiap harinya. Itulah kenapa beberapa orang merelakan dirinya untuk kerja di atas 8 jam/ hari. Iya karena mereka mau sukses lebih cepat. Jadi jangan heran ketika kalian punya teman yang gila banget kerja, iya bisa jadi dia pengen cepat-cepat ngerasain namanya sukses ini. Iya minimal upah nya selalu mengalami kenaikan lah sekali setahun –sesuai angka yang diharapkan.

Itu kalau kita berbicara sukses secara keuangan. Beda lagi ketika kita ngebahas seorang seniman. Baik actor, musisi, pelukis atau ahli seni lainnya. Kalian perlu latihan berjam-jam lamanya dalam satu hari. Kita ambil contoh seorang pelukis –anggap aja ini pekerjaan kalian. Mungkin awal-awal lukisan kalian ini berawal dari membuat garis, lalu dilanjutkan membuat bentuk, lanjut lagi membuat efek warna atau membuat gambar yang realis. Ngomong-ngomong ini sepengetahuan gue aja sebagai awam. Semakin lama, kalian semakin mahir. Kalian akan terus naik level asal kalian rutin dan konsisten latihan. Cara dan metode latihan kalian pun semakin menantang, dan semakin sulit, pastinya. Iya karena semakin minim kesalahan yang kalian buat. Ibarat bayi yang sedang belajar jalan atau berdiri, ketika si bayi semakin sering bisa melakukan hal tersebut, ia akan semakin mahir.

Waktunya bereksplorasi

Manusia adalah mahluk hidup yang suka banget eksplorasi. Ibarat bayi, ketika sudah bisa berjalan, dia akan cari lagi sesuatu kegiatan yang menantang dan nyenangin hatinya. Bisa jadi belajar untuk berjalan cepat, berlari-lari kecil, ataupun melompat-lompat. Kalau kita kaitin dengan hal melukis tadi, mungkin sudah waktunya untuk melukis benda-benda sekitar, setelahnya bisa melukis sejumlah benda –lebih banyak secara kuantitas. Terus dan terus kita akan galih dan cari lagi cara, metode, gaya dan jenis karya apa yang lebih relevan untuk kita garap, karena kita akan cenderung bosan untuk melakukan hal yang sama dalam jangka waktu yang lama. 

Iya bagi kalian yang bekerja sebagai seniman, pastinya butuh jam terbang yang tinggi juga. Bisa jadi bukan latihannya aja yang lama, tapi bisa lama di jam riset dan analisis ke karya yang mau kalian buat. Dan jenis karya apa yang sebaiknya ditampilkan ke publik. Hal itu perlu kita pertimbangkan juga, untuk bisa tetap bertahan di dunia seni.

Menikmati 10.000 jam

Iya boleh dibilang hukum 10.000 jam ini adalah waktu yang cukup lama. Gue pribadi enggak pernah menghitung berapa banyak sih, jam yang gue pakai sehari-hari nya untuk hal ini. Lebih sadar diri aja, karena gue enggak punya kedisiplinan untuk menghitung hal satu ini. Mungkin sebagai pengingat aja sih. Kalau kalian berharap jadi seorang content creator di suatu hari nanti –entah itu instagram, facebook dan lainnya– ya kalian perlu meluangkan waktu kalian dan hidup kalian untuk kerjain proyek kalian itu. Iya kalian membaktikan diri kalian ke konten yang kalian buat.

Kalian harus sadar betul siapa sih audiens yang jadi target konten kalian, pasar kalian, konten jenis apa yang mau kalian buat, karakter apa yang mau kalian tampilkan, bagaimana kostum kalian saat tampil di layar kamera, manfaat apa yang kalian tawarin di konten kalian, topik apa yang kalian bahas, dan masih banyak macam-macam lagi lainnya. Dengan begitu, kalian akan banyak belajar, punya relasi baru dan bahkan bisa jadi kalian mulai punya audiens setia. Karena konten kalian sudah relevan bagi audiens kalian.

Buat kalian yang udah latihan sekian lama atau belajar dan luangin waktu kalian untuk projek yang kalian bangun atau jalani, terus semangat. Iya walau pun belum ada tanda-tanda kelihatan kalian bakal terkenal, laku, dibayar atau sukses, terus lakuin aja. Enggak pernah ada yang tahu apa yang bakal terjadi ke depan. Simpel nya gini, semakin banyak kalian belajar dan berkarya, kalian akan semakin kecil membuat kesalahan. Artinya semakin hari karya kalian semakin baik, mungkin enggak mengalami kemajuan yang pesat, tapi lebih baik maju satu langkah dibandingkan enggak maju sama sekali. Dengan maju satu langkah setiap saat dan setiap hari, kalian bakal maju terus bahkan suatu saat kalian enggak sadar kalau kalian udah buat belasan, puluhan, ratusan dan bahkan ribuan langkah. Karena kesuksesan itu sendiri adalah hasil dari ribuan langkah yang kita cicil setiap hari nya. Bisa jadi, di langkah yang ke seribu, nasib dan rejeki kita bakal berubah pesat –karena banyak nya tawaran kerja yang datang.

Ribuan usaha

Ibarat membentuk masa otot di tubuh. Mustahil kalian bisa punya perut kotak-kotak dalam semalam. Dan konyol juga kalau kalian berharap hal itu bisa terjadi dengan sendiri nya. Untuk punya perut kotak-kotak itu kalian perlu banyak melakukan ribuan langkah dan usaha. Atur pola makan, atur jam tidur, atur asupan yang perlu dan enggak, latihan rutin, mengurangi kesibukan yang bisa buat stress berat. Dan masih banyak lagi. Enggak lupa juga kadang kalian harus kelilingi diri kalian dengan orang yang satu lingkungan. Bahasa sekarang nya kita sering sebut sevibrasi.

Mau punya perut kotak-kotak? Ya kalian mulai temanan sama mereka yang juga punya perut kotak-kotak. Enggak mungkin kan kalian temanan sama orang yang tubuh nya berlipat-lipatkan lemak yang padat tapi ngarep bisa sixpack? Kenapa begitu? Karena kalau kalian berteman secara rutin dengan yang punya perut sixpack, kalian artinya ikut di dalam kehidupan yang baru yang belum pernah kalian alami sebelumnya. Kalian jadi dikenalin dengan kesibukan nya sehari-hari yaitu ke sasana olahraga, kalau lagi makan kalian bakal ngelihat dia makan apa, kalau kalian ngobrol sama dia, dia akan cerita seputar olahraga, dia akan cerita siapa idola olahraga nya dan sejenisnya.

Dan secara enggak langsung kalian jadi tertarik. Setidaknya dengan kalian bergaul dengan mereka kalian akan terbawa secara natural untuk sama. Kalian bakal tiru kesibukan mereka. Kalau dia mau olahraga kalian bakal diajak, karena kalian sudah satu vibrasi dan klik. Coba kalian berteman sama orang yang tubuhnya penuh lipatan lemak. Iya kalian enggak bakal pernah ngelihat dia olahraga di pagi hari, ataupun keringatan berolahraga. Kalaupun iya, ya itu paling jarang-jarang aja. Apakah kalian pernah melihat orang yang badannya gemuk tapi hobinya olahraga? Gue sih enggak.

Iya, jadi 10.000 jam ini dinikmatin aja prosesnya. Jangan dijadikan beban pikiran yang bikin kalian jadi malas atau ciut nyali buat berkarya dan berusaha untuk ngeraih sukses. Asal konsisten suatu saat gue yakin akan ada pintu kesuksesan yang bakal terbuka. Dengan catatan kalian juga enggak berganti-ganti bidang setiap saat. Karena kalau sering pindah-pindah dalam waktu yang singkat, ya yang ada usaha kalian itu enggak maksimal. Emang nya salah kalau pindah-pindah? Iya, enggak juga tapi balik ke kalian. Kalau kalian setia di satu bidang, artinya 10.000 jam ini lebih cepat kalian raih. Beda cerita lagi kalau kalian belajar di sepuluh bidang berbeda secara bersamaan atau ganti setiap bulan, iya bakal lebih lama lagi dong mencapai angka 10.000 jam kesuksesan ini. Iya kan?

Penutup

Iya sekian dulu tulisan gue hari ini. Buat kalian yang sudah luangin waktu kalian untuk belajar, latihan, dan disiplin di bidang kalian, boleh dong sharing di sini apa yang sudah kalian alami. Sekaligus kilas balik pengalaman kalian yang udah terjadi. Bedanya saat jadi pemula dengan keadaan kalian yang sekarang itu gimana ya? Baik secara kemampuan, pengetahuan, peluang kerja ataupun secara mental. Gue tunggu jawaban kalian di kolom komentar. Sekian dari gue. See you next time!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi: Novel Bukan Impian Semusim

11 Fakta Kaum Introvert

Mengenal Genre Musik Blues